Senin, 04 Juli 2011

Tugas Jaringan Komputer 5

Router EIGRP

EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) merupakan pengembangan dari Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) yang memiliki jumlah Maksimum hop sebanyak 255 hop, dibandingakan dengan Routing Information Protocol (RIP) yang hanya memiliki jumlah maksimum hop sebanyak 15 hop.



EIGRP biasa digunakan pada Sistem jaringan yang memiliki Network yang berskala besar. Selain itu juga, pada Router EIGRP, pada saat kita mengkonfigurasinya, kita tidak perlu memperkenalkan Network-Nework yang terhubung pada Router tetangga yang sudah tersimpan pada Routing Tablenya. Pada Router EIGRP ini, akan mencari sendiri Routing table dari Router-Router tetangganya.

Konfigurasi nya sebagai berikut :

KONFIGURASI PADA ROUTER0
Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.16.10.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shu
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#int ser2/0
Router(config-if)#ip add 172.16.20.1 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#exit
Router(config)#ex

KONFIGURASI EIGRP PADA ROUTER0
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#router eigrp 10
Router(config-router)#net 172.16.20.0 0.0.0.255
Router(config-router)#net 172.16.10.0 0.0.0.255
Router(config-router)#ex
Router(config)#

KONFIGURASI ROUTER1
Router>ena
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.16.30.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shu
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#int ser3/0
Router(config-if)#ip add 172.16.20.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#exit

KONFIGURASI EIGRP PADA ROUTER0
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#router eigrp 10
Router(config-router)#net 172.16.20.0 0.0.0.255
Router(config-router)#net 172.16.10.0 0.0.0.255
Router(config-router)#ex
Router(config)#

Senin, 06 Juni 2011

Tugas Jaringan Komputer 4

KONFIGURASI ROUTING STATIS


konfigurasi router 0
================
Router>en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.16.3.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Router(config)#int se2/0
Router(config-if)#ip add 172.16.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 ser2/0

konfigurasi router 1
==========
Router>en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.16.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Router(config)#int se2/0
Router(config-if)#ip add 172.16.2.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Router(config)#int se3/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.2 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Router(config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 ser2/0
Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 ser3/0

konfigurasi router 2
============
Router>en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Router(config)#int se2/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#nshutdown
Router(config-if)#exit

Router(config)#ip route 172.16.0.0 255.255.252.0 ser2/0

PC 0
=====
ip address : 172.16.3.2
subnet mask: 255.255.255.0
def.gateway: 172.16.3.1

PC 1
=====
ip address : 172.16.1.2
subnet mask: 255.255.255.0
def.gateway: 172.16.1.1

PC 3
=====
ip address : 192.168.2.2
subnet mask: 255.255.255.0
def.gateway: 192.168.2.1

Minggu, 08 Mei 2011

TUGAS 3 JARKOM ( CCNA 3)

  Nama : Nurmala Kurniati

  NIM  : 09.240.0072                                                            


                                       CCNA Discovery

                     Memperkenalkan Routing dan Switching di Enterprise


Lab 3.4.1 Membuat VLAN dan Menentukan Port









Menetapkan:
  • Konfigurasi VLAN di tiga switch.
  • Verifikasi konektivitas.
Latar Belakang
    Laboratorium ini fokus pada konfigurasi VLAN dasar Cisco 2960 saklar (atau serupa) menggunakan perintah Cisco IOS. Informasi dalam laboratorium ini berlaku untuk switch lain, namun sintaks perintah mungkin berbeda. Tergantung pada model switch, sebutan antarmuka mungkin berbeda. Misalnya, sakelar modular memiliki beberapa slot, sehingga port Fast Ethernet mungkin Fast Ethernet 0 / 1 atau Fast Ethernet 1 / 1, tergantung pada slot dan port.


Sumber berikut diperlukan :
  • Satu Cisco 2960 switch dan lainya
  • Tiga berbasis Windows PC dengan program emulasi terminal
  • RJ-45-to-DB-9 konektor kabel consol untuk mengkonfigurasi switch
  • Tiga kabel straight Ethernet yang terhubung dari PC ke Switch 1
Catatan : Pastikan bahwa Switch telah dihapus dan tidak memiliki konfigurasi startup. Instruksi untuk menghapus Switch disediakan dalam Manual Lab, terletak di Connection Academy di bagian Tools.

Langkah 1: Hubungkan peralatan 

  a)    Connect PC1 ke switch dengan kabel consol. 
  b)    Connect PC1 untuk beralih port Fast Ethernet 0/5 dengan straight kabel Ethernet.
  c)    Connect PC2 ke switch port Fast Ethernet 0/6 dengan straight kabel Ethernet.
  d)    Hubungkan PC3 untuk beralih port Fast Ethernet 0/7 dengan straight kabel Ethernet.

Langkah 2: Lakukan konfigurasi dasar PC
Gunakan tabel ini untuk mengkonfigurasi pengalamatan pada PC.






Langkah 3: Konfigurasi Switch 1

    a) Konfigurasi Switch 1 dengan nama host dan konsol, Telnet, dan password istimewa.

    b) Konfigurasi Switch 1 dengan alamat 1 VLAN IP 172.16.1.2/24.
           switch1(config)#interface vlan1
           switch1(config-if)#ip address 172.16.1.2  255.255.255.0
           switch1(config-if)#no shutdown
           switch1(config-if)#exit


   c) Buat VLAN 10, bernama Fakultas, dan 20 VLAN, Mahasiswa bernama.
          switch1(config)#vlan 10
          switch1(config-vlan)#name Faculty
          switch1(config-v lan)#exit
          switch1(config)#vlan 20
          switch1(config-vlan)#name Students

          switch1(config-vlan)#exit

   d) Konfigurasikan Switch 1 dengan alamat gateway default 172.16.1.1.
         switch1 (config) # ip default-gateway 172.16.1.1

   e) Konfigurasi Switch 1 untuk menempatkan interface Fa0 / 5 dan Fa0 / 6 di VLAN 10.
        switch1(config)#interface Fa0/5
        switch1(config-if)#switchport mode access
        switch1(config-if)#switchport access vlan 10
        switch1(config-if)#interface Fa0/6
        switch1(config-if)#switchport mode access
        switch1(config-if)#switchport access vlan 10
        switch1(config-if)#exit
 

   f) Konfigurasi Switch 1 untuk menempatkan interface Fa0 / 7 dan Fa0 / 8 di VLAN 20.
        switch1(config)#interface Fa0/7
        switch1(config-if)#switchport mode access
        switch1(config-if)#interface Fa0/8
        switch1(config-if)#switchport mode access
        switch1(config-if)#switchport access vlan 20
        switch1(config-if)#end
        switch1#


   g) Simpan konfigurasi.
       switch1 # copy running-config startup-config

   h) Secara default, hanya ada VLAN tunggal untuk semua port. Anda tidak dapat mengubah nama atau         menghapus VLAN 1. Oleh karena itu, tidak perlu melakukan konfigurasi tambahan untuk menetapkan sisa port ke VLAN 1. Untuk membuktikan ini, mengeluarkan perintah show VLAN singkat.

Apakah semua port switch lain dalam VLAN 1?  Iya, Karena apabila kita tidak konfigurasi letak port tersebut, maka otomatis port tersebut masuk dalam kelompok Vlan1.

Port Berapa saja yang berda di switch VLAN 10? Port interface Fa 0/5 dan Fa 0/6

Port Berapa saja yang berda di switch VLAN 20?  Port interface Fa 0/7 dan Fa 0/8

    i) Masalah pada VLAN show.
      Apa perbedaan melihat antara dua perintah show vlan brief dan show vlan?

      a. show vlan brief hanya menampilkan pengelompokan vlan, dan port apa saja yang tersambung dengan    vlan tersebut. Sedangkan,

     b. show vlan menampilkan semua detail vlan.

Langkah 4: konektivitas Verifikasi
 
  a. Ping dari PC setiap Switch1 alamat 172.16.1.2
       Apakah PC1 ping sukses? Tidak sukses
       Apakah PC2 ping sukses? Tidak sukses
       Apakah PC3 ping sukses? Tidak sukses

  b. Ping dari PC1 ke PC2 dan PC3.
       Dapatkah PC1 ping PC2? Tidak Dapat
       Dapatkah PC1 ping PC3? Tidak dapat

Langkah 5: Refleksi

  a. Mengapa PC1 ping Switch1 ketika PC2 dan PC3 tidak bisa?
    Karena Berbeda default gateway nya..

  b. PC tidak bisa ping satu sama lain. Mengapa?
    Karena Walaupun Pc1 dan Pc2 dalam satu vlan tetapi berbeda deault gateway nya apalagi Pc3 yang tidak satu vlan.

Senin, 18 April 2011

Tugas Jaringan Komputer III ke-2

 
Perbedaan antara Jaringan Fisik dan Jaringan Virtual, dapat dilihat pada contoh berikut ini:

Siswa-siswa pada suatu sekolah dibagi menjadi dua kelompok. Pada kelompok pertama, masing-masing siswa diberikan sebuah kartu berwarna merah untuk keperluan identifikasi. Pada kelompok kedua, masing-masing siwa diberikan kartu berwarna biru. Siswa dengan kartu merah hanya dapat berbicara kepada siswa dengan kartu merah. Siswa dengan kartu biru hanya dapat berbicara kepada siswa dengan kartu biru. Siswa-siswa tersebut secara logika terpisah menjadi dua kelompok virtual atau VLAN.

Dengan menggunakan pengelompokan secara logika, sebuah pesan broadcast hanya dapat disampaikan kepada kelompok kartu merah, walaupun kelompok kartu merah dan kelompok kartu biru secara fisik terletak pada satu sekolah.

Contoh ini juga menunjukkan fitur lain dari VLAN. Pesan broadcast tidak diteruskan antar VLAN, pesan broadcast hanya diteruskan kepada anggota di dalam VLAN.

Minggu, 17 April 2011

Skala Tsunami Bisa Diprediksi Lewat GPS

Tsunami Mentawai (Antara/Yudi Mahatma)
BERITA TERKAIT
Saat gempa besar dengan magnitudo 8,8 mengguncang Chile di Februari lalu, Pacific Tsunami Warning Center di Hawaii langsung memberi aba-aba bahaya ke seluruh cincin Pasifik.

Tanpa adanya cara untuk mengetahui berapa besar gelombang samudera yang akan terbentuk, para geofisikawan tidak punya pilihan lain kecuali  bersiap-siap menghadapi hal yang terburuk.

Dengan tujuan untuk melakukan persiapan yang lebih baik, Toni Song, peneliti dari NASA membangun sistem prediksi tsunami yang lebih akurat menggunakan hasil data GPS. Sistem buatannya sudah terbukti berhasil dalam melakukan pendeteksian pada beberapa kejadian terakhir.

Seperti dikutip dari Discovermagazine, 20 Desember 2010, teknik yang digunakan Song untuk memprediksi secara tepat skala gelombang tsunami yang akan datang adalah melacak pergerakan di tanah. Yang dipantau adalah berapa banyak air yang telah bergeser di dasar samudera, dan setelah itu mengukur kisaran energi yang akan dimiliki gelombang itu.

Ketika gempa bumi Chile terjadi, sistem milik Song menunjukkan patahan di bawah laut telah turun sekitar 3 meter. Penurunan patahan ini cukup berpotensi untuk menghasilkan tsunami dengan ketinggian beberapa meter.

Akan tetapi, Song kemudian mengkombinasikannya dengan data pergerakan air lewat GPS dan menghasilkan angka 4,8 dari skala 10. Prediksinya benar, tsunami yang hadir di Chile tidak terlalu mempengaruhi kawasan lain.

Tak lama berselang, pihak terkait dari India, Italia, Portugal, Taiwan dan lain-lain menghubungi Song untuk mendapatkan informasi lebih lanjut seputar sistem prediksi yang ia buat. Target Song adalah, menempatkan satu receiver GPS di setiap 12 mil pesisir pantai untuk melacak kekuatan tsunami yang akan muncul.

“GPS menambahkan dimensi baru, sebuah gambaran yang lebih lengkap dan dalam waktu yang sangat cepat,” kata Song. “Kita tidak hanya dapat menyebutkan apakah akan ada tsunami, tetapi juga bisa menginformasikan berapa dahsyat tsunami itu,” ucapnya. (hs)

Minggu, 10 April 2011

Tugas Jaringan Komputer III


Perintah Penuh
Perintah Singkat
Maksud Perintah
·         show running-config




·         show startup-config





·         show version
·      Sh ru




·      Sh st





·      Sh v
·       Menampilkan konfigurasi yang sedang berjalan di RAM. Termasuk host name, passwords, interface IP addresses, routing protocol yang aktif, DHCP dan konfigurasi NAT. Dapat dijalankan di EXEC mode.
·       Menampilkan konfigurasi yang sedang berjalan di RAM. Termasuk host name, passwords, interface IP addresses, routing protocol yang aktif, DHCP dan konfigurasi NAT. Dapat dijalankan di EXEC mode. (sama seperti : sh ru)
·       Menampilkan Version dari memori (Cisco Internetwork Operating System Software)
·         show ip protocols

·         show ip route
·      sh ip p

·      sh ip ro
·         Menampilkan protocol yang digunakan dalam konfigurasi router.
·         Menampilkan ip yang terhubung dalam konfigurasi router RIP yang disertakan kode – kode sebagai tanda sesuai konfigurasi router.
·         show interfaces
·         show ip interface brief
·         show protocols
·      sh int
·      sh ip b
·      sh protocols
·         Melihat IP Address pada Router
·         Melihat IP Address dan status koneksinya
·         Menampilkan status koneksi setiap device yang terhubung
·         show cdp neighbors

·         show sessions

·         show ssh
·      sh cdp n

·      sh se

·      sh ssh
·         Menampilkan ID dari device yang terkoneksi pada router
·         Menampilkan informasi koneksi yang dijalankan
·         Menampilkan konfigurasi ssh pada router

Tugas Jaringan Komputer

Tugas Jaringan Komputer bisa di download disini
http://rapidshare.com/files/456704965/jarkom3.pkt
http://rapidshare.com/files/456709969/jarkom.odt